Ruku' dan Sujud -Tafsir Al Fath 29-

Posted: Senin, 25 Februari 2013 by Unknown in
0

..تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا
..Kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya..
Pembahasan tentang sholat ini merupakan tafsir dari QS Al Fath ayat 29 yang ayat dan artinya seperti di atas, di mana dalam ayat ini disebutkan mengenai ciri-ciri orang yang beriman. Bagian tentang sholat merupakan ciri-ciri orang beriman yang ketiga. 
Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut sehubungan dengan ciri orang yang beriman yaitu banyak beramal sholih, dan sebaik-baik amal adalah sholat. Mereka adalah orang-orang yang ikhlas dalam sholatnya, hanya untuk mengharapkan ridho Allah SWT.

Sebab Mengumbar & Terjaganya Pandangan

Posted: Senin, 18 Februari 2013 by Unknown in Label:
0


Mengikuti hawa nafsu setan
Boleh jadi ia sudah mengetahui bahaya dan ancaman dari Allah, tetapi ia tidak kuasa untuk tidak mengikuti hawa nafsu setan.

 Tidak memahami bahayanya mengumbar pandangan
Mungkin orang tersebut tau apa bahayanya, tapi mata hatinya tertutup untuk benar-benar memahami hal tersebut.
Mengandalkan ampunan Allah & melupakan siksanya
Memang betul dengan berwudhu dan berzikir bisa hilang dosa-dosa kecil. Akan tetapi, siapa yang bisa menjamin setelah bermaksiat usia kita masih sampai untuk bisa berwudhu atau berdzikir?!
Banyak membaca dan menyaksikan tontonan yang diharamkan oleh Allah
Dengan seringnya melakukan maksiat serupa, maka akan menjadi terbiasa dan rasa bersalah berangsur hilang. Sama seperti hati yang jika kita melakukan maksiat, maka akan timbul noda padanya. Semakin sering bermaksiat, hati menjadi semakin kotor, gelap, hingga kehilangan kemampuannya untuk melihat.
 Tidak segera menikah
Menikah adalah salah satu cara untuk menjaga pandangan. Walaupun bukan berarti yang sudah menikah sudah tidak mungkin lagi tergoda untuk mengumbar pandangan. Hanya saja kemungkinan melakukan maksiat ini akan dapat diminimalisasi.
Banyak bergaul dengan lawan jenis
Dengan banyak bergaul dengan lawan jenis, menjaga pandangan akan lebih sulit dilakukan karena sehari-hari berinteraksi dengan mereka.
Adanya kenikmatan (sesaat)
Maksiat acapkali menimbulkan sensasi nikmat saat melaksanakannya. Namun, kenikmatan tersebut hanya berlangsung sebentar, yaitu saat bermaksiat. Nah, perlu diwaspadai, setelah melakukannya akan ada azab Allah yang mengintai, yang bisa  diberikan di dunia ataupun di akhirat kelak.
Banyaknya wanita yang membuka aurat di tempat umum
Nah…nah…ternyata kita (kaum wanita) juga berperan dalam penjerumusan laki-laki untuk mengumbar pandangannya. Apalagi di zaman sekarang, hampir di semua tempat umum (di luar tempat yang diperbolehkan bagi wanita untuk membuka aurat) ada wanita yang seperti itu.
Sebab Terjaganya Pandangan

Memiliki ketakwaan kepada Allah
Kalau orang itu memiliki ketakwaan kepada Allah, insyaAllah dia akan bisa menjaga pandangannya.
Berusaha menghilangkan sebab-sebab mengumbar pandangan
Salah satunya, untuk para muslimah, bisa dengan cara menutup aurat. Jadi, muslimah, yuk kita tutup aurat. :’)
Mensyukuri nikmat Allah, terutama yang berupa indera penglihatan
Bukankah Allah telah berjanji bahwa jika kita bersyukur, maka akan ditambah nikmatnya, tapi kalau kita kufur, sesungguhnya azab Allah sangatlah pedih. Manusia ini sesungguhnya bisa menikmati dunia karena adanya kemampuan untuk melihat.

Bahkan dalam sebuah hadits, dari Jabir, Rasulullah bersabda: “Tadi Jibril baru saja keluar dari tempatku. Ia berkata, “… Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba yang telah menyembah kepada Allah selama 500 tahun. … ia akan dibangkitkan pada hari kiamat, kemudian didudukkan dihadapan Allah swt, dan Allah swt berfirman, ‘Masukkanlah hamba-Ku ini ke surga atas berkat rahmat-Ku.’ Si Abid berkata,’Tapi ya Rabbi, masukkanlah hamba ke surga atas berkat amal perbuatanku.’ Allah berfirman, ‘Masukkanlah hamba-Ku ke surga atas berkat rahmat-Ku.’ Si Abid berkeras, ‘Ya Rabbi, masukkanlah hamba ke surga atas berkat amal perbuatanku.’ Allah swt lalu menjelaskan, ‘Timbanglah pada hamba-Ku ini antara nikmat yang telah Ku berikan dengan amal perbuatannya.’ Maka didapati bahwa nikmat penglihatan telah meliputi ibadah selama 500 tahun itu, belum lagi nikmat-nikmat badan yang lainnya …” (HR. Al Hakim, shahih)

Berpuasa
Berpuasa sebenarnya sudah termasuk dalam kategori takwa yang telah disebutkan di atas. Akan tetapi, puasa di sini adalah sebagai amalan khususnya.
Dari Abdullah ra, Rasulullah bersabda: “Siapa yang telah mampu ba’ah, hendaklah menikah, sungguh menikah itu lebih dapat menjaga pandangan dan kemaluan, siapa yang tidak mampu maka hendaknya berpuasa sungguh pada puasa itu dapat memutus syahwat.” (HR. Bukhari)

Mengingat keburukan lawan jenisnya
Berkata Ibnu Mas’ud: apabila seorang wanita/laki-laki melihat lawan jenisnya lalu ia kagum, maka ingatlah keburukannya/ekspresi/sisi terburuknya agar tidak menimbulkan syahwat.
Menikah
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah bersabda: “Sungguh wanita itu menghadap dalam gambaran setan (maksudnya menyebabkan syahwat) dan membelakangi  dalam gambaran setan. Jika salah seorang di antara kalian melihat wanita, maka hendaklah dia mendatangi istrinya, sungguh yang demikian itu menolak apa yang ada pada dirinya.” (HR. Muslim)
Berdoa agar dijauhkan dari fitnah pandangan
Syakal bin Humaid meminta doa kepada Rasulullah, lalu beliau bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِي، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِي، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّي
“Ya Allah, sungguh aku memohon perlindungan dari-Mu dari kejahatan pendengaranku, dari kejahatan pandanganku, dari kejahatan lisanku, dari kejahatan hatiku, dan dari kejahatan maniku.” (HR. Abu Daud, hadits ini hasan)
Doa di atas adalah doa untuk mencegah. Nah, kalau doa untuk menanggulangi, bisa menggunakan doa ini:
Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa…
(Segala puji bagi Allah yang hanya kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan, dan mohon ampunan. Kami berlindung kepada-Nya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami…)
Bergaul dengan orang shalih
Akhlak seseorang itu dapat dilihat dari akhlak teman-temannya.  Jadi, kalau kita bergaul dengan orang-orang shalih, insyaAllah kita akan ketularan shalihnya. Orang yang baik pasti berteman dengan orang baik. Karena kecenderungan manusia adalah berkelompok dengan orang-orang yang memiliki kecenderungan yang sama.
Khawatir su’ul khatimah dan penyesalan di alam kubur
Seperti yang telah disampaikan di atas. Bisa jadi, ketika sedang bermaksiat, justru Allah memerintahkan malaikat untuk mencabut nyawa orang tersebut. Na’udzubillah…tsumma na’udzubillah…
***
Allahua’lam
Sumber Catatan : Di sini

Akibat Mengumbar Pandangan + Faedah Menjaga Pandangan

Posted: by Unknown in Label:
0


Rusaknya hati
Menurut para ‘ulama, pandangan dapat berbuat terhadap hati sebagaimana panah terhadap buruan, jika kamu tidak membunuhnya maka kamu melukainya. Begitupula dengan pandangan, kalau tidak sampai syahwat, maka tetap akan rusak hatinya.
Jika orang mukmin melakukan dosa, akan menjadi titik hitam di hati. Begitu pula dengan mengumbar pandangan, yang merupakan merupakan dosa. Lalu jika dosa itu menjadi banyak, semakin banyak pula titik hitam pada hati, sehingga hati menjadi rusak. Rusaknya hati menandakan rusaknya semua anggota tubuh.

Zina: Hukum, Tingkatan, dan Hikmah Pelarangannya

Posted: by Unknown in Label:
0


Kajian tanggal 14 (part. 2) & 21 Nopember 2012. Saat ini kita memasuki sub-bab berikutnya, yaitu tentang zina
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS.Al-Isra’ :32)

Dari ayat di atas dapat kita petik, bahwa bukan hanya zina yang dilarang, melainkan jugamendekati zina, misalnya saja soal pandangan.

Apa Pengertian Zina?
Zina adalah menggauli wanita tanpa aqad yang syar’i.
Hukum Berzina

Khitbah

Posted: by Unknown in Label:
0

Kajian tanggal 12 & 19 Desember 2012 @Mushola Al Mushlihin.

oleh Ust. Abdurrahman Assegaf
  • Khitbah artinya menampakkan keinginan untuk menikahi seorang wanita, baik kepada wanita tersebut atau kepada walinya. Oleh karena itu, setelah khitbah tidak lama kemudian akan terlaksana pernikahan.
  • Hikmah khitbah (ketika sudah diterima): supaya saling mengetahui keinginan antara laki-laki dan perempuan untuk segera memasuki jenjang pernikahan.
  • Kalau belum dikhitbah (belum diterima khitbahnya), tidak ada larangan bagi laki-laki lain untuk mengkhitbah wanita tersebut.
  • Hukum khitbah adalah sunnah.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Posted: Selasa, 30 Oktober 2012 by Unknown in Label:
0

Tgl 23 Oktober 2012 
@Mushola Al Mushlihin…
***

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ada dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
(QS. At Taubah:36)

Puasa pada tanggal 1-10 Dzulhijjah mulia karena berada di bulan yang mulia. Hal ini dinyatakan dalam:
“… Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (QS. Al Hajj: 28)

Menjaga Pandangan

Posted: by Unknown in Label:
0

Tgl 17 Oktober 2012 
@Mushola Al Mushlihin..

…Sebuah pendahuluan dari bab fiqh nikah…

Para ‘ulama mengatakan bahwa mata adalah cerminan hati. Maka orang yang menjaga pandangannya, berarti ia juga telah menjaga hati dari syahwat dan keinginannya.

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (Ghafir: 19)

Dalam ayat di atas dijelaskan mengenai hubungan antara padangan dengan hati. Disebutkan pandangan dulu, baru hati. Berarti menjaga pandangan dulu, lalu hati akan terjaga.